Uang
miliaran rupiah tak selamanya berasal dari bisnis yang rumit dan besar.
Terkadang, sebuah produk atau bisnis yang berasal dari ide unit, bisa
mendatangkan uang dalam jumlah tak sedikit. Sementara
orang menghayal untuk menjadi kaya, hanya beberapa orang saja yang cukup
beruntung mempunyai ide unik menghasilkan jutaan dolar atau miliaran rupiah.
Sejumlah
pengusaha telah sukses dengan produk sehari-hari, seperti pakaian dan makanan.
Bahkan beberapa orang lainnya juga telah memimpikan kreasi yang sedikit lebih
mengejutkan. Mungkin sebuah konsep yang sederhana atau sangat unik. Di sisi
lain hal itu akan mengejutkan dan mungkin akan membuat iri.
1. Kacamata
Anjing, Doggles
Roni
Di Lullo, pertama kali memperoleh ide pertamanya pada 1997. Ketika itu, dia
berada di taman anjing lokal ditemani Border Collie, MidKnight, yang sensitif
terhadap cahaya dan mengalami kesulitan menangkap frisbee. "Saya punya
kacamata, kenapa dia tidak punya juga di matanya," katanya.
Di
Lullo pun mencoba membuat sepasang kacamata hitam untuk anjingnya tersebut.
Diawali dengan kacamata bertali, Di Lullo akhirnya merogoh tabungan untuk
merancang model yang berbeda yang disesuaikan dengan wajah anjing. Disinilah,
muncul produk bermerek Doggles.
Perusahaan
yang didirikan oleh Di Lullo itu, MidKnight Creations, saat ini telah membuka
cabang untuk memproduksi juga ransel, jaket pelampung, dan mainan kucing.
Perusahaan ini meraup penjualan rata-rata US$3 juta per tahun (Rp27 miliar).
2. Alarm
Berjalan, Clocky
Gauri
Nanda suka tidur, dan suka menekan tombol penunda alarm (snooze) sesering
mungkin. Jadi, ketika tiba saatnya untuk merancang sebuah produk proyek kelas
di MIT Graduate School, munculah ide sebuah jam alarm yang bergerak.
Dilengkapi
dengan dua roda, jam rancangan Nanda itu akan berguling ketika tombol snooze
ditekan. Hal itu memaksa pemilik jam untuk bangun dari tempat tidur agar alarm
tersebut benar-benar mati.Setelah
Nanda lulus, dia kemudian mengubah prototipenya dan mendapat suntikan dana dari
keluarga. Saat itulah Nanda mulai menjual jam secara komersial.
Sekarang,
Clocky dijual oleh ribuan pengecer di lebih dari 45 negara dan menghasilkan
hampir US$10 juta (Rp90 miliar) dalam penjualan sejak awal. Hal ini juga
melahirkan Tocky, yaitu Clocky versi tanpa roda yang menggelinding di meja
membuat momentum sendiri.
3. Gigi
Palsu Billy Bob
Gigi-gigi
palsu ini dirancang untuk mengubah penggunanya menjadi terlihat kampungan dan
norak. Jonah White pertama kali menangkap ide tersebut saat menyaksikan
pertandingan football pada 1994. Seorang pria dengan gigi mengerikan dan
berbicara serampangan muncul selama jeda istirahat.
Ternyata
orang itu adalah Rich Bailey, temannya yang sedang mengenakan gigi palsu. Gigi
tersebut dibuat di sekolah dokter gigi. White pun melihat sebuah peluang
meminta Bailey untuk membuat satu set gigi palsu itu.
Saat
ini, bisnis White telah berkembang memproduksi juga sandal, hiasan kepala dan
produk Billy Bob. Omzet bisnisnya mencapai US$50 juta (Rp450 miliar) sejak Gigi
Billy Bob diciptakan.
4. Garpu
sekaligus Pisau, Knork
Mike
Miller pertama kali mempunyai ide canggih ini di kelas delapan ketika mencoba
untuk makan pizza dengan garpu. Ketika dia berjuang, ia melihat bagaimana
seorang karyawan dengan mudah memotong pizza dengan pemotong pizza miring. Dia
berpikir garpu yang memiliki tepi miring akan melakukan hal yang sama.
Namun,
ide tersebut hanya tersimpan dalam memori Miller hingga dia kuliah pada 2001.
Ia meminjam US$10.000 dari kakeknya untuk mendirikan perusahaan dan
mengembangkan prototipe menggunakan salah satunya garpu milik ibunya.
Beberapa
tahun kemudian, Knork mendominasi rak-rak toko dan katalog mail order. Hari
ini, Knork memiliki perusahaan terkait meja makan. Knork sendok garpu
memperoleh hampir US$2 juta (Rp18 miliar) dalam penjualan pada 2011.
5. Kartu
ucapan bola, SENDaBALL
Bayangkan
SENDaBALL sebagai jenis kartu ucapan selamat. ide ini bermula ketika Michele
Sipolt Kapustka melihat sekeranjang bola di sebuah toko dan menuliskan
"Have a Ball with your new Baby". Bola itupun dikirimkan ke rekannya.
Selama
beberapa tahun berikutnya, Kapustka dan adiknya Melisa Sipolt Moroko mengirim
bola-bola itu ke sejumlah teman lain untuk berbagai tujuan. Suatu hari di
kantor pos, seorang pria justru bertanya Kapustka apakah ia akan mengirim satu
bola baginya. Saat itulah kedua bersaudara itu menyadari mereka tengah menuju
ke sebuah bisnis.
Pada
tahun 2003, mereka menciptakan sebuah situs web, dan membuka toko di garasi
Kapustka, di mana kantor masih berada. Sejauh ini, SENDaBALL telah mengantongi
penjualan hingga US$1 juta (Rp9 miliar).